JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Sukarna mengatakan, penghasilan kecil merupakan salah satu sumber korupsi. Korupsi sulit dihindari karena berbagai faktor, termasuk pengaruh dari lingkungan. Hal itu diungkapkan Nanan saat mengisi Seminar Nasional Komisi Kejaksaan di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2012).
"Sehari-hari gaji kami tidak cukup. Kapan naiknya? Karena ini menjadi salah satu sumber kenapa kita sulit memberantas korupsi," kata Nanan saat Seminar Nasional Komisi Kejaksaan RI di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (11/10/2012).
Menurut Nanan, karena gaji yang tidak mencukupi, seseorang akan mencari penghasilan di luar gaji. Mencari pengasilan melalui usaha yang menghasilkan akan menjadi sisi positif, tetapi negatifnya jika melakukan praktik korupsi untuk mendapatkan penghasilan lebih.
"Angkat tangan yang sudah bersih? Yang hanya hidup dari gaji saja, coba? Jadi, kita enggak usah munafik, termasuk saya kalau hanya dari gaji enggak cukup juga," katanya.
Saat Nanan melontarkan pertanyaan itu, para peserta seminar hanya tersenyum. Tak ada satu pun di antara mereka yang mengangkat tangan. Ia menerangkan, praktik korupsi tak hanya karena sistem yang tidak benar, tetapi juga berasal dari pimpinan dan anggota. Ia mengatakan, anggota atau sebagai bawahan harus tegas menolak penyimpangan yang terjadi di lingkungannya atau pimpinannya. Bawahan harus memiliki keberanian melawan praktik korup.
"Keberanian bawahan dalam rangka menjaga institusi dan jaminannya itu yang susah. Takut dicopot (jabatan), misalnya," terang Nanan.
Opini: Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa korupsi bisa terjadi dari berbagai faktor, seperti contoh salahnya sistem dalam negeri ini. Seharusnya pemerintah harus bisa mengambil langkah yang tepat untuk memberantas kasus korupsi yang ada di Negeri ini dengan menindak tegas para korupsi dan menaikan gaji untuk para pekerja sejalan dengan kenaikan harga bahan pokok di Negeri ini, begitu juga dari para rakyatnya seharusnya mereka bisa berpikir lebih positif dibandingkan dengan mengambil jalan yang salah seperti korupsi, seharusnya setiap pekerjaan harus didasari dengan iman yang kuat serta kejujuran yang sebenar benarnya.
Kamis, 18 Oktober 2012
Rabu, 03 Oktober 2012
Depok punya kuliner, Depok Punya Pancong!
Ada yang pernah denger tentang warung pancong yang berada di daerah Beji Depok? Pasti tau dong~ ya nggak sih? Ya kan?! *gaya tengil* kwkwkw. Itu kue pancong pertama yang paling enak rasanya seumur hidup gue *yaiya lah orang baru sekali makan kue pancong* -_- Tapi emang bener kue pancong di sini diakui sama temen temen gua yang baru kenal di kampus dan mereka good respont pas gua ajak kesana.
Pada mau liat kuenya? Nih!!!
Oiya gua lupa disana juga ada minuman yang biasa disebut Sucang atau Susu Kacang, itu susu yang dicampur sama air kacang ijo *yaiya lah namanya juga sucang, kalo dicampur oli namanya "Suli" -_-*
Disini banyak juga makanannya, yaa model warkop dan sekitarnya lah dari es jeruk, es teh, mie goreng doang *oke itu "doang" maksudnya "saja" ya* sampe mie goreng keju *ini menu favorite gue* adaaa booooorrr tapi sayang gua ga punya gambarnya kalo mau dateng aja ke sana yaa~ *promosi dikit*
Dari mulai harga ya gua biasa bawa 15rb buat beli Sucang + Kue Pancong Keju Susu itupun masih kembali buat bayar parkir sama rokok sebatang hahaha. Intinya itu Warung Pancong mengerti isi dompet mahasiswa miskin kaya gua deh *mata berlinang bahagia*
Buat yang mau ke sana ada alamatnya kok di Jalan Komodo Raya, Beji Depok (sebelah kantor kelurahan Depok Jaya). Bukan anak Depok asli kalo belum pernah ke sana! Dari mulai cewek cewek Sma Depok sampe yang cantiknya ga ada obat sampe Mahasiswa sekitar situ yang mukanya melas sangking ga punya duit *oke mungkin ini gue* ada di sana pas gua makan!
Nih foto tambahan yang pada mau ke sana:
Pada mau liat kuenya? Nih!!!
Oiya gua lupa disana juga ada minuman yang biasa disebut Sucang atau Susu Kacang, itu susu yang dicampur sama air kacang ijo *yaiya lah namanya juga sucang, kalo dicampur oli namanya "Suli" -_-*
Disini banyak juga makanannya, yaa model warkop dan sekitarnya lah dari es jeruk, es teh, mie goreng doang *oke itu "doang" maksudnya "saja" ya* sampe mie goreng keju *ini menu favorite gue* adaaa booooorrr tapi sayang gua ga punya gambarnya kalo mau dateng aja ke sana yaa~ *promosi dikit*
Dari mulai harga ya gua biasa bawa 15rb buat beli Sucang + Kue Pancong Keju Susu itupun masih kembali buat bayar parkir sama rokok sebatang hahaha. Intinya itu Warung Pancong mengerti isi dompet mahasiswa miskin kaya gua deh *mata berlinang bahagia*
Buat yang mau ke sana ada alamatnya kok di Jalan Komodo Raya, Beji Depok (sebelah kantor kelurahan Depok Jaya). Bukan anak Depok asli kalo belum pernah ke sana! Dari mulai cewek cewek Sma Depok sampe yang cantiknya ga ada obat sampe Mahasiswa sekitar situ yang mukanya melas sangking ga punya duit *oke mungkin ini gue* ada di sana pas gua makan!
Nih foto tambahan yang pada mau ke sana:
Oke saran dari gua, kalo ke sana jangan pas jam makan siang atau pas pulang anak sekolah! Bisa liat kan di gambar warungnya sempit -_- ya walau ga ketemu cewek cantik yang baru pulang sekolah seenggaknya masih dapet tempat duduk laaah~
Oiya info juga pelayannya ada yang unik loh dengan gaya rambut Carly yang belah tengah klimis dengan logat sundanya, yang mau tau dateng deh ke sana hahahahaha
Sumber:
-Tulisan: Inspirasi otak sendiri
-Gambar: Nyunyu.com *malu mau foto sendiri*
Senin, 01 Oktober 2012
Tawuran SMA 70 Jakarta dan SMA 6 Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com — Apa yang dikhawatirkan masyarakat dari tawuran pelajar yang hampir setiap hari terjadi di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, akhirnya benar-benar terjadi. Satu pelajar SMA Negeri 6 Jakarta tewas dalam tawuran yang terjadi di sekitar KFC Bulungan, siang ini
"Yang meninggal teman saya di kelas X SMA 6," kata El Farouq Hassan (15), yang ditemui di RS Muhammadiyah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2012).
Menurut Farouq, seusai jam sekolah, bersama beberapa teman, mereka nongkrong sebentar di 7 Eleven Bulungan. Saat itulah tiba-tiba puluhan pelajar SMA 70 Jakarta datang menyerang dengan senjata tajam. Salah seorang dari kelompok penyerang sempat mengayunkan senjata tajam yang menyabet dada Alawi.
"Waktu lihat dia terluka, kami langsung bawa dia ke sini. Tapi enggak ketolong," kata Farouq.
Sekitar pukul 14.10 WIB, jenazah telah dibawa ke RSUP Fatmawati untuk menjalani visum.
sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/24/15085538/Tawuran.SMA.70.dan.SMA.6.Satu.Pelajar.Tewas
Menurut opini yang bisa saya ambil dari kasus ini adalah kurangnya pemahaman para pelajar bahwa bahayanya tawuran, mereka kurang mendapat pensosialisasian dari pihak Pemerintah. Seharusnya Pemerintah dapat bertindak tegas terhadap kasus tawuran tersebut karena pasalnya tawuran tersebut sering terjadi di kawasan tersebut dan akhirnya merenggut nyawa pelajar siswa SMAN 6 Jakarta. Menurut saya pemindahan salah satu sekolah tersebut ke daerah yang agak berjauhan bisa mengurangi tingkat tawuran di daerah tersebut karena sangat dekatnya antar sekolah tersebut bisa menjadi salah satu faktor besar terjadinya tawuran di daerah tersebut. Mulai sekarang para penegak hukum musti mengamankan wilayah tersebut atau setidaknya membuat pos keamanan di daerah tersebut agar mengurangi tindak tawuran di daerah tersebut.
"Yang meninggal teman saya di kelas X SMA 6," kata El Farouq Hassan (15), yang ditemui di RS Muhammadiyah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2012).
Menurut Farouq, seusai jam sekolah, bersama beberapa teman, mereka nongkrong sebentar di 7 Eleven Bulungan. Saat itulah tiba-tiba puluhan pelajar SMA 70 Jakarta datang menyerang dengan senjata tajam. Salah seorang dari kelompok penyerang sempat mengayunkan senjata tajam yang menyabet dada Alawi.
"Waktu lihat dia terluka, kami langsung bawa dia ke sini. Tapi enggak ketolong," kata Farouq.
Sekitar pukul 14.10 WIB, jenazah telah dibawa ke RSUP Fatmawati untuk menjalani visum.
sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/24/15085538/Tawuran.SMA.70.dan.SMA.6.Satu.Pelajar.Tewas
Menurut opini yang bisa saya ambil dari kasus ini adalah kurangnya pemahaman para pelajar bahwa bahayanya tawuran, mereka kurang mendapat pensosialisasian dari pihak Pemerintah. Seharusnya Pemerintah dapat bertindak tegas terhadap kasus tawuran tersebut karena pasalnya tawuran tersebut sering terjadi di kawasan tersebut dan akhirnya merenggut nyawa pelajar siswa SMAN 6 Jakarta. Menurut saya pemindahan salah satu sekolah tersebut ke daerah yang agak berjauhan bisa mengurangi tingkat tawuran di daerah tersebut karena sangat dekatnya antar sekolah tersebut bisa menjadi salah satu faktor besar terjadinya tawuran di daerah tersebut. Mulai sekarang para penegak hukum musti mengamankan wilayah tersebut atau setidaknya membuat pos keamanan di daerah tersebut agar mengurangi tindak tawuran di daerah tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)